Adab-Adab berdoa

Adab-Adab berdoa


  1. Memulai dan mengakhiri doa dengan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Imam Ja’far ash Shadiq meriwayatkan “Doa tertahan sampai seseorang membaca shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad SAW”.

  2. Yakin bahwa doa akan dikabulkan oleh Allah SWT sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW “Berdoalah kalian kepada Allah dalam keadaan yakin akan ijabah-Nya”.

  3. Tidak pernah berkeluh kesah saat doa tidak segera dikabulkan. Sebab, kata Nabi Muhammad SAW “Tidak ada seorang Mukmin yang berdoa kecuali akan dikabulkan, yang boleh jadi akan disegerakan di dunia atau ditunda di akhirat atau dosanya akan diampuni karena doanya”.

  4. Tidak meminta kepada selain Allah.

  5. Ikhlas dan merendahkan diri (tadarru’) dalam berdoa.

  6. Tidak meremehkan doa apa pun.

  7. Mengangkat tangan ketika berdoa, dan tangan ke atas kepala dan wajah. Di sebagian riwayat disebutkan hendaklah mengusapkan tangan ke atas kepala dan wajah. Di sebagian riwayat disebutkan hendaklah mengusapkan tangan ke wajah dan dada.

  8. Menghadirkan hati dalam berdoa. Imam Ali bin Abi Thalib meriwayatkan hadits ini : “Allah tidak menerima doa dari hati yang lalai”.

  9. Selalu mengingat Allah SWT dalam keadaan lapang, sehingga Allah mengingatnya dalam keadaan sempit. Salah satu nasihat Rasulullah SAW. Kepada Daud Dzar adalah : “Ingatlah Allah di saat senang, maka Dia akan mengingatmu di saat susah”. Hal yang sama juga dikemukakan oleh beberapa hadits Nabi dengan kalimat yang berbeda-beda. Imam Ja’far ash Shadiq berkata, “Orang yang senantiasa berdoa kepada Tuhannya di saat senang, doanya akan dijawab di saat ia mendapat kesusahan, dan akan dikatakan, ‘Ini adalah suara yang dikenal’, dan doanya tidak akan lenyap dari langit. Dan orang yang tidak berdoa kepada Allah di saat senang, doanya tidak akan dijawab pada saat kesusahan datang kepadanya, dan para malaikat berkata, ‘itu suara yang dikenal...’”(Makarim al Akhlaq)

  10. Lebih diutamakan doa secara rahasia daripada terang-terangan, karena lebih khusyuk dalam permintaan.

  11. Mendahulukan doa untuk orang lain daripada doa untuk diri sendiri. Imam ja’far ash Shadiq meriwayatkan, “Barang siapa mendoakan 40 orang Mukmin kemudian ia berdoa (untuk dirinya sendiri), maka doanya akan dikabulkan”

Sumber-sumber yang dijadikan referensi penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. dari buku zahra Publishing House, Zikir Ayat kursi

penulisan ini semata-mata bukan untuk kepentingan komersil tetapi hanya untuk membantu para mahasiswa untuk dapat mengetahui Adab-adab dalam berdoa. kurang lebihnya saya mohon maaf dan terima kasih.

0 Responses